Jumat, 14 Desember 2012
Love Poems ~
LOVE POEMS
Ketika bulan mulai menyapamu. Dalam kegelapan malam dan sepi menemanimu. Pejamkanlah matamu,maka rasakanlah ketika itu cintaku mulai menyapamu dengan kehangatan…..
Dan ketika mentari mulai menghangatkan mu dengan sinarnya,maka rasakanlah udara pagi yang sejuk itu. Ketika itu akan ku sentuh dirimu dengan kelembutan kasih sayangku…..
Jika aku pergi nanti. Antarlah aku dengan semua cintamu, antarlah aku dengan semua kasihmu.
Kenanglah semua apa yang pernah kita lalui, baik itu kenangan yang indah maupun pahit. Kerena dari sanalah kita belajar banyak hal…..
Aku bukanlah wanita yang seindah bunga mawar, aku juga bukan wanita yang mampu memberimu wangi, seperti bunga melati. Tapi aku hanya wanita biasa, ibarat bougenfil, keindahanya tak seberapa dengan mawar merah, wanginyapun tak ada di bandingkan dengan wanginya melati.
Tapi aku mampu merawatnya.. bougenfil yang keindahanya hanya seperti itu saja, yang tak mempunyai bau harum..namun jika di rawat memiliki nilai jual yang tinggi….
Ketika aku memutuskan untuk bersamamu…aku berharap kau mampu merawatku..agar aku tak di pandang sebelah mata..dan berharga di depan matamu…..
Trimakasih sayangku…kau telah memberi warna dalam kehidupanku selama ini….
HAPPY ANNIVERSARY 15 NOVEMBER 2012
Sabtu, 08 Desember 2012
Lukisan ayam jago Affandi Terjual Rp 3,9 Miliar
Wooww..Lukisan Affandi Terjual
Rp3,9 Miliar :o
JAKARTA: Lukisan Affandi
berjudul “Ayam Jago” (Man with
a Fighting Rooster) terjual
dengan harga HK$3.620.000
(Rp3,9 miliar) dalam lelang di
Hong Kong.
Selain lukisan karya Affandi,
lukisan karya seniman asal
kelahiran Belgia yang menetap di
Bali dan menjadi warga negara
Indonesia, Adrien-Jean Le
Mayeur de Merprès, terjual
dengan harga HK$7.700,000
(Rp8,45 miliar) dan menjadikan
rekor serta merupakan
penjualan tertinggi dari seniman
Indonesia.
Dalam lelang karya seni bertema
“Southeast Asian Modern and
Contemporary Art”, Christie’s
Hong Kong meraih penjualan
total HK$49 juta (US$6,3
juta), 90% terjual dengan harga
yang ditentukan dan 76% lots
(jumlah karya seni) yang
ditawarkan.
“Keberhasilan dalam lelang ini
merupakan contoh yang lar
biasa perbedaan dari kategori
seni Asia Tenggara,” kata
pimpinan Balai Lelang Christie’s
untuk bidang Southeast Asian
Modern and Contemporary Art
Ruoh-Ling Keong hari ini.
Hasil positif dalam penjualan
kategori ini juga menunjukkan
keseimbangan dua pilar yaitu
seni modern dan seni
kontemporer, di mana keduanya
menghasilkan penjualan yang
signifikan.
Hasil tertinggi yang diraih dari
dua penjualan karya Adrien-
Jean Le Mayeur de Merprès
berjudul “Temple Festival in Bali”
dengan harga HK$7.700.000
(US$989.450) dan karya
Affandi “Ayam Jago” (Man with
a Fighting Rooster) dengan
harga HK$3.620.000 (US
$465.170), menunjukkan
kekuatan permintaan atau pasar
terhadap karya yang sudah
langka. (tw)
Buku Seni ornitologi di jual Mahal
Hay guys sekarang kita akan bahas buku yg berjudul “The Birds Of America” Karya
Audubon Laku US$7,9 Juta
Buku edisi pertama dari James
Audubon yang berjudul “The
Birds of America” terjual
dengan harga US$7,9 juta pada
lelang hari Jumat di rumah lelang
Christie, New York, Amerika
Serikat.
Buku yang berisi aneka burung
dalam ukuran sebenarnya ini
terjual kepada seorang kolektor
Amerika, William Henry
Cavendish-Scott-Bentinck,
Duke of Portland keempat.
Buku ini memiliki ukuran 1 meter
dan ditulis tangan. Menurut
Francis Wahlgren, kepala
internasional Manuskrip dan
Buku Christie, harga tersebut
merupakan harga tertinggi
ketiga untuk buku yang dicetak
ulang.
“Buku karya Audiobom ini
merupakan pencapaian tertinggi
dalam seni ornitologi saat ini,”
ujarnya.
Para ahli memperkirakan bahwa
edisi pertama dari buku ini
terdiri dari 200 eksemplar buku
dan selesai diproduksi selama 11
tahun. Menurut data Christie,
setidaknya terdapat 120 set
buku ini yang berada di 107
lembaga dan 13 di tangan
swasta.
Museum termegah di dunia
Museum Termegah di
Dunia
1. The
Vaticans Museum
Didirikan oleh Paus Julius II.
Museum Vatikan terdaftar
menjadi yang terbesar dari
semua museum. Jika Anda
mengunjungi museum ini, Anda
akan dapat melihat beberapa
patung terbaik. Tidak hanya itu,
tetapi juga, karya seni yang
diciptakan selama periode
Renaissance juga ditampilkan di
sini.
Novel Hatinya Tertinggal di Gaza
Novel "Hatinya Tertinggal di
Gaza"
Kekuatan Baru Sastra
Indonesia
JAKARTA - Pengamat sastra
Indonesia, Eka Budianta menilai
novel berjudul "Hatinya
Tertinggal di Gaza", karya
Sastri Bakry tidak bisa
dikatakan murni sebagai novel
dengan landasan fiksi karena
novel ini berbanding seimbang
dengan bentuk-bentuk karya
jurnalistik yang kuat dengan
reportase.
"Ada upaya serius dari penulis
untuk menggambarkan detail
tentang lembaga-lembaga dan
gedung resmi pemerintahan dalam
novel ini. Mengacu pada
spesifikasi novel yang kita
persepsi selama ini, maka
'Hatinya Tertinggal di Gaza'
secara tekstual tidak lagi bisa
dikatakan sebagai novel," kata
Eka Budianta, saat bedah novel
"Hatinya Tertinggal di Gaza", di
Pusat Dukomentasi Sastra HB
Yasin, Taman Ismail Marzuki
(TIM), Jakarta, Jumat (6/5).
Kalau pihak-pihak tertkait
dengan lembaga resmi yang
digambarkan dalam novel
tersebut tidak setuju, lanjut Eka
Budianta, jelas akan menimbulkan
perkara dan penulis bisa dituntut.
"Tapi terlepas dari itu semua,
disamping penggambaran detail
lembaga-lembaga resmi sebagai
sebuah kelemahan, saya juga
menempatkan penggambaran
detail itu sebagai sebuah
kekuatan baru dari karya Sastri
Bakry ini," ujar Eka Budianta.
Hal lain yang juga tidak kalah
penting dari kehadiran novel ini
adalah mendalami substansi
kenapa dan untuk apa novel ini
ditulis oleh Sastri. "Nampaknya
novel ini terapi efektif bagi
penulis untuk penyembuh situasi
dan kondisi psikologi yang lemah
menjadi kuat serta diharapkan
penulis sebagai media pendidikan
bagi siapa pun yang membacanya
dan novel ini telah menetapkan
Sastri Bakry sebagai novelis
Indonesia yang memperkaya
khasanah sastra nasional dan
Asean."
Kemampuan penulis dalam
memaparkan detail setiap
lembaga resmi tentu sangat
dipengaruhi oleh pengalaman dan
perjalanan hidup Sastri Bakry
yang luar biasa, termasuk
pengalaman batin dan spiritual
ditinggal suami.
"Hatinya Tertinggal di Gaza
sekaligus menawarkan bagaimana
semestinya seorang perempuan
yang ditinggal suami untuk bisa
menjalani kebelangsungan hidup
yang masih panjang. Mungkin,
kalau Sastri Bakry tidak
ditinggal suaminya
(meninggal,red), agaknya novel
ini tidak akan pernah selesai.
Jadi ini sebuah gambaran
interaksi penulis dengan alam,"
ungkap Eka Budianta.
Di tempat yang sama, analis
sastra Leon Agusta menyebut
'Hatinya Tertinggal di Gaza'
sebagai satu buku yang
semuanya diproses dengan
tergesa-gesa. "Ini terkesan
semuanya serba bergegas hingga
nyaris menjadi buku, tapi uniknya
karya Sastri Bakry lebih terang-
benderang dibanding novel yang
sesungguhnya dalam
menggambarkan sesuatu," tutur
Leon Agusta.
Lebih lanjut dikatakannya,
pengarang hanya hadir di draft
awal cerita. Tapi pada draft
finishing, kekuatan dan kecirian
pengarang teredusi. "Mestinya,
dalam sebuah novel yang
terbilang baik, penulis harus
selalu hadir secara utuh dan
jangan hanya sampai di draft,"
tegas Leon Agusta
Lukisan terbuat dari canmuran darah.
Guyss! ! yg satu ini juga ga kalah sadis loh si pelukis melukiskan lukisannya memakai dari Campuran
darah sendiri loh!
- Sebuah kisah
menarik tentang sebuah
lukisan penuh misteri dan
berhantu. Menurut cerita,
lukisan, berjudul Orang Yang
Sedih, merupakan anggota
keluarga selama lebih dari
25 tahun. Lukisan Itu
disimpan di atas loteng di
tempat tinggal keluarga
tersebut sampai saat ini,
dan pelukis nya bunuh diri
setelah membuat lukisan ini.
Pembuatan Lukisannya pun
menggunakan cat minyak
dicampur dengan darah
pelukis itu sendiri.
Lukisan misterius
Hayy guyss Berbicara tentang lukisan yang
Pnuh misteriusss , baru-baru ini ada fenomena lukisan hidup yang
tidak kalah serem,
Lukisan ini dibuat oleh seorang
gadis di jepang, konon, setelah
dia menyelesaikan lukisan potret
dirinya, lalu ia bunuh diri, yang
tidak kalah serem, katanya kalau
kita liat lukisan ini 5 menit maka
gambarnya bakal berubah.
Jumat, 07 Desember 2012
Misteri dari lukisan The Crying Boy
Selain lukisan fenomenal ‘The Hand Resist Him’ (THRH) yang konon berpenghuni, ternyata ada lagi lukisan yang terkutuk dan misterius di dunia ini. Bahkan, lukisan ini sempat menggemparkan Inggris saat The Sun, sebuah tabloid terkenal di Inggris yang menerbitkan berita berjudul "Blazing Curse of the Crying Boy", pada di edisi ke-4, di bulan September 1985.
Lukisan yang diberi judul The Crying Boy ini merupakan buah karya seorang seniman Italia bernama Bruno Armadio. Dalam goresan kanvas ini, Bruno membuat sebuah potret anak yatim piatu yang ditinggal orangtuanya dalam sebuah tragedi kebakaran. Nah mirisnya, setelah lukisan ini diproduksi secara massal, anak dalam lukisan itu dikabarkan tewas dalam sebuah ledakan, dan disusul dengan terbakarnya studio Bruno, si pembuat lukisan..
Sejak kejadian itu, misteri kutukan lukisan ini terus berlanjut. Menurut berita yang dikabarkan The Sun, sebuah rumah di Rotherham, South Yorkshire hangus terbakar, karena memajang lukisan ini. Anehnya, di tengah kerusakan parah dalam kebakaran tersebut, tapi lukisan The Crying Boy tetap tergantung rapih tanpa cacat sedikitpun.
Beberapa tahun berikutnya, kasus serupa juga kerap terjadi. Sejak tahun 1985, tercatat 40-50 kasus kebakaran rumah terjadi karena memajang gambar tersebut. Anehnya, di tengah kerusakan parah akibat kebakaran tersebut, hanya lukisan anak laki-laki menangis inilah yang masih utuh tergantung.Dari rentetan kejadian misterius yang diberitakan, beberapa paranormal pun mengklaim bahwa semua lukisan yang diproduksi massal ini, telah dihantui oleh jiwa anak itu. Dan sebagai aksi untuk memutuskan kutukan tersebut, warga Inggris pun melakukan aksi pembakaran massal lukisan tersebut. Tapi sayangnya, belum semua lukisan The Crying Boy bisa dimusnahkan. Karena, masih ada ribuan lukisan serupa yang tersebar di seluruh dunia. Seperti apa ya, nasib para pemilik lukisan lainnya?